PAMERAN KARYA SENI RUPA (Materi Kelas X, XI dan XII)
PAMERAN KARYA SENI RUPA
A.
PENGERTIAN
Pameran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa
(seniman) kepada publik melalui sebuah ruang pamer. Kaitan kegiatan ini
diharapkan terjadi komunikasi antara pekerja seni dengan masyarakat atau
apresiator. Prinsipnya pameran adalah suatu kegatan penyajian karya seni rupa
untuk dikomunikasikan hingga dapat di apresiasi oleh masyrakat luas.
Penyelenggaraan
pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah (
di kelas, aula, lapangan) maupun di luar sekolah. Pameran dilakukan sebagai wadah atau ruang apresiasi untuk menyajikan hasil karya seni siswa dari proses pembelajaran seni rupa selama ini.
Biasanya diselenggarakan pada akhir semester sebagai bentuk dari pengambilan
nilai ujian praktek akhir semester. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa,
guru, dan orang tua siswa yang bertujuan untuk mengapresiasi karya siswa.
B. JENIS-JENIS PAMERAN
1.
Menurut
jumlah peserta
a.
Pameran
tunggal yaitu pameran yang diselenggarakan oleh seorang perupa, semua karya
yang di pamerkan juga milik satu orang seniman saja
b.
Pameran
kelompok atau bersama, yaitu pameran yang diselenggarakan oleh beberapa
peruapa/seniman. Karya yang dipamerkan juga hasil karya dari beberapa perupa.
2.
Menurut
sifatnya
a.
Pameran
insidental/ temporer ( temporary
exshibition ) yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara berkala
yang didasarkan atas kebutuhan yang ada, misalnya pameran karya siswa pada hari
Pendidikan Nasional. Polanya bisa pameran tunggal, pameran kerja sama atau
pameran khusus
b.
Pameran
rutin yaitu pameran yang diselenggarakan secara rutin pada periode tertentu secara
tetap dan berkelanjutan misalnya pameran seni rupa karya siswa MAN 2 pada
setiap akhir tahun pembelajaran.
c.
Pameran
permanen/tetap ( permanent exshibition
) yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara terbuka dan terus menerus
d.
Pameran
keliling ( travelling exhibition )
yaitu pameran yang dilakukan dengan cara menyajikan karya-karya koleksi lembaga
profesional atau pemerintah seperti Museum Nasional, Galeri Nasional maupun
karya – karya seniman non instansi. Kegiatan pameran tersebut dilakukan muhibah
ke berbagai daerah atau Negara, biasanya sebagai hasil kerja sama antar
berbagai pihak. Waktu penyelenggaraan minimal 10 hari.
e.
Pameran
digital, pameran yang dilakukan dengan memanfaatkan media internet dan
dilakukan atau disiarkan secara on line. Seperti kondisi saat ini yang tidak
memungkinkan diselenggarakan pameran verbal karena terjadinya wabah covid-19
maka pameran yang ideal dilaksanakan dengan cara pameran online memanfaatkan
sosial media yang marak kekinian.
3.
Menurut
ragam jenis karya yang di pamerkan
a.
Pameran
homogen yaitu pameran seni rupa yang
memamerkan satu karya seni rupa yang satu jenis dan sama atau seragam. Misalnya
pameran seni rupa dua dimensi berupa poster maka semua benda yang dipamerkan
bentuknya berupa poster..
b.
Pameran
heterogen yaitu pameran seni rupa
yang memamerkan berbagai jenis karya seni rupa. Misalnya dalam sebuah pameran
ada karya patung, ada lukisan, kerajinan dalam satu momen kegiatan dan
pelaksanaan.
4.
Menurut
tempat berlangsungnya pameran
a.
Pameran
terbuka yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di luar ruangan atau terbuka.
Bisa di lapangan, halaman, koridor atau selasar bahkan bisa juga dilaksanakan
di taman ataupun pasar tradisional.
b.
Pameran
tertutup yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di dalam ruangan tertutup di suatu
gedung. Misalnya aula MAN 2 Kota Bogor, auditorium RRI Bogor, Museum Pertanian,
galeri, bisa juga menggunakan kelas.
c.
Pameran
bergerak, pameran seni rupa yang diselenggarakan secara mobile menggunakan kendaraan khusus. Misalnya pameran produk UMKM
menggunakan food truck.
Gambar istimewa
Pameran instalasi menggunakan ruang terbuka, di halaman sekolah
C. TUJUAN
1.
Tujuan
sosial yaitu bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar atau terbatas ,
dimana seluruh hasil dari pelaksanaan pameran tersebut untuk kegiatan aksi
sosial.
2.
Tujuan
komersial, pameran seni rupa yang berkaitan dengan kegiatan yang menghasilkan
profit atau keuntungan baik bagi seniman maupun bagi penyelenggara. Oleh sebab
itu segala sesuatunya dirancang sejak awal untuk komersil sehingga segi marketing menjadi
utama.
3.
Tujuan
kemanusiaan yaitu kegiatan pameran seni rupa yang diselenggarakan untuk tujuan
pelestarian, pembinaan nilai-nilai dan pengembangan hasil karya seni budaya
yang dimiliki oleh masyarakat . jika tujuan pameran untuk sosial
kemanusiaan maka dana hasil penjualan
karya akan digunakan untudllk kegiatan kemanusiaan seperti untuk sumbangan
panti asuhan, korban banjir
4.
Tujuan
pembelajaran atau pendidikan di sekolah, tujuan utama pameran di sekolah adalah
untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan
dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran
seni rupa dan untuk pengambilan nilai mata pelajaran Seni Budaya.
D.
MANFAAT
Beberapa manfaat pameran seni rupa di aekolah antara lain:
1.
Menumbuhkan
dan menambah kemampuan siswa dalam memberikan evaluasi dan apresiasi terhadap karya seni orang lain
2.
Menambah
wawasan dan kemampuan dalam
memberikan evalusai karya secara lebih obyektif
3.
Melatih
kerja sama atau berkelompok
4.
Mempertebal
dan mengasah pengalaman sosial
5.
Melatih
siswa untuk belajar bertanggung jawab dan bersikap mandiri
6.
Melatih
siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja, melaksanakan apa yang telah
direncanakan, serta membangkitkan motivasi dalam berkarya seni.
7.
Sebagai
sarana relaksasi, hiburan dan ekspresi bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas.
E.
FUNGSI
1.
Fungsi
apresiasi yakni sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni.
Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai
terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah apresiator melihat,
menghayati memahami karya seni yang
disaksikannya. Melalui kegiatan ini akan
muncul apresiasi aktif seperti adanya motivasi membuat pameran, membuat karya,
menulis kritik, bahkan ada yang mengapresiasi dengan cara membeli karya seni
yang dipajang.
2.
Fungsi
edukasi, pameran karya seni rupa di sekolah akan memberikan nilai-nilai seperti ajaran akan menghargai keindahan,
menghargai karya orang lain, nilai sejarah, nilai budaya, nilai kebersamaan,
gotong royong, mandiri. Membangkitkan semangat berkarya visual creativity. Sehingga melalui kegiatan pameran ini jiwa dan
rasa siswa disentuh secara mendalam.
3.
Fungsi
rekreasi , kegiatan pameran diselenggarakan juga memberi manfaat hiburan,
relaksasi, rasa gembira sehingga membangkitkan semangat, refreshing dan pencerahan.
Prinsipnya selain untuk rekreatif para siswa juga melampiaskan kejenuhan di
kelas dengan hal-hal yang positif.
4.
Fungsi
prestasi, melalui kegiatan pameran di sekolah dapat ditemukan dan diketahui
siswa yang memiliki kemampuan dan bakat di bidang seni rupa, misalnya terdapat
siswa yang pintar menggambar, melukis, membuat kerajinan atau program kreatif
digital. Dengan demikian maka akan terkumpul siswa yang memiliki bakat dan
kemampuan sehingga pada kesempatan lain kemampuan para siswa tersebut bisa
lebih dieksplorasi.
F.
TAHAPAN-TAHAPAN
DALAM PAMERAN
1.
PERENCANAAN
Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis agar dapat
berjalan sesuai yang diharapkan. Perencanaan juga akan mempermudah sistem kerja
panitia sehingga kegiatan pameran dapat berjalan lancar. Adapun tahapan-tahapan
nya antara lain
a.
Menentukan
tujuan, langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun program pameran adalah
menetapkan tujuannya terlebih dahulu. Pameran diselenggaran untuk tujuan apa
misalnya mengalang dana, komersil, pelestarian,
pengambilan nilai, apresiasi, peringatan peristiwa tertentu. Berdasarkan pada
penentuan tujuan, konsep kegiatan selanjutnya bisa dikembangkan
b.
Menentukan
tema pameran, setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya menentukan tema
pameran. Tema ini dirumuskan untuk
memperjelas tujuan atau misi pameran yang akan dicapai. Tema adalah suatu
target yang ingin dicapai dalam suatu pelaksanaan pameran. Dalam menentukan
tema biasanya disesuaikan dengan peristiwa monumental yang melatarbelakangi
pelaksanaan pameran. Misalnya dalam
rangka memperingati hari lahirnya pancasila maka temanya tentang bhineka
tunggal ika, persatuan, toleransi dll. Tema harus mencakup esensi dari maksud
dan tujuan diadakannya pameran, fungsi serta sasaran diadakannya pameran.
c.
Menyusun
kepanitiaan, dalam sebuah kegiatan yang melibatkan banyak orang, agar pekerjaan
berjalan efektif dan efisien maka harus ada pembagian kerja yang terorganisir
dalam sebuah kepanitiaan. Hal ini dilakukan agar masing-masing orang yang
terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki tanggung jawab dan kebersamaan.
Panitia dalah kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu
kegiatan. Pembentukan panitia hendaknya dilakukan melalui musyawarah ditingklat
kelas baru tahap berikutnya para utusan
kelas berkumpul dan terjadilah pemilihan panitia ditingkat sekolah, contoh
panitia pekan teater MAN 2 Kota Bogor, panitia pameran seni rupa instalasi MAN
2 Kota Bogor.
Secara singkat
berikut ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pameran seni rupa.
1). Pelindung
di jabat oleh Kepala Sekolah
2). Penanggung
jawab di jabat oleh guru mata pelajaran seni budaya, tugasnya memberi
pengarahan dan bimbingan seputar tentang proses dan konsep pameran yang akan
dilakukan
3). Ketua
dijabat oleh perwakilan kelas yang sudah dipilih oleh perwakilan kelas lainnya,
ketua tugasnya mengkordinir dan memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan pameran
4). Wakil
ketua, tugasnya membantu ketua dan berbagi tugas dengan ketua agar kegiatan berjalan
lancar
5). Sekretaris,
tugasnya menangani bidang administrasi dan surat menyurat, pengarsipan
6). Bendahara ,
tugasnya mengelola administrasi keuangan
7). Seksi –
seksi
·
Seksi
pameran, tugasnya menyeleksi karya-karya yang akan di pamerkan, memilih karya
yang layak untuk dipamerkan, mengelompokkan bedasarkan pada bentuk, jenis, ukuran,
karya yang ada lalu simpan sesuai dengan klasifikasi yang sudah ditentukan.
·
Seksi
dekorasi, bertugas merancang, mengatur ruang pamer menjadi lebih indah dan
menarik
·
Seksi
dokumentasi, bertugas mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan kegiatan
pameran sejak mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
·
Seksi
publikasi, tugasnya mempublikasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan
kegiatan pameran
·
Seksi
K3, bertugas mengelola keamanan, kebersihan dan ketertiban selama pameran berlangsung hingga kegiatan
berakhir.
·
Seksi
dana dan usaha, bertugas mencari dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan
pameran misalnya dengan mencari sponsor, donator atau membuat berbagai
merchandise ( mug, kipas, pin, topi, pulpen) yang bisa dijual
·
Seksi
logistik, bertugas mempersiapkan semua perlengkapan dan alat-alat yang
dibutuhkan selama pameran berlangsung. Tanggung jawab ini di mulai dari pengadaan
sampai pengembalian.
·
Seksi
konsumsi, bertugas dan bertanggung jawab
dengan berbagai hal yang berkaitan dengan penyediaan konsumsi dari
makanan kecil hingga makanan utama selama kegiatan pameran berlangsung.
·
Seksi
acara, bertugas menyusun dan merancang acara agar kegiatan pameran berjalan
lancar dan menarik. Siapa yang akan membuka, prosesi pembukaannya seperti apa,
siapa yang akan membacakan kurasinya, mulai jam berapa hingga berakhir kapan.
·
Seksi
humas, tugasnya menjalin dan membuka peluang kerja sama baik di dalam maupun ke
luar instansi, mengelola penerimaan tamu, hingga mengelola penjaga stand.
d.
Menentukan
waktu, penentuan waktu kegiatan, jika pamerannya adalah pameran sekolah maka
waktu yang tepat yakni tidak boleh mengganggu pembelajaran, maka waktu yang
ideal pelaksanaanya pada saat akhir semester atau pada awal semester. Waktu
yang tepat juga akan mempengaruhi penonton yang akan hadir misalnya orang tua
siswa, guru-guru atau siswa dari sekolah lain.
e.
Menentukan
tempat, penentuan tempat disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kondisi karya
yang akan dipamerkan. Apakah akan dilakukan di kelas, lapangan dengan
menggunakan tenda atau di aula, bahkan bisa sewa gedung di luar sekolah.
Penentuan tempat mempertimbangkan luas, jarak, dan kondisi ruangan yang memadai
untuk pelaksanaan pameran. Contoh p[ameran Instalasi di MAN 2 dilkasanakn di
kelas dan di lapangan upacara karena mempertimbangkan tema dan bentuk karya
instalasi setiap kelas yang berbeda-beda.
f.
Menyusun
jadwal kegiatan, penyusunan agenda kegiatan dirancang untuk memandu acara agar
dapat berjalan sesuai rencana, dimaksudkan untuk memberi kejelasan waktu
pelaksanaan, susunan acara, runtutan acara, kepada masyarakat. Dalam agenda tercantum
waktu ( hari tanggal bulan tahun), kapan dilaksanakan, di mana tempatnya, jam
berapa dimulai, kegiatannya apa, siapa yang mengisi acara, dresscode nya apa.
g.
Menyusun
proposal kegiatan, sebelum pelaksanaan kegiatan pameran, perlu dibuatkan proposal
untuk mendapat persetujuan Kepala Sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang
semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran sekolah mulai dari
awal perencanaan hingga pelaksanaan dan pelaporan. Secara umum sistematika isi
proposal mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, jenis dan bentuk
kegiatan, dasar penyelenggaraan, tujuan, susunan panitia, anggaran, jadwal
kegiatan, sponsorship, pengesahan.
2.
PERSIAPAN
Setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran dari sejak awal
menentukan tujuan hingga pembuatan proposal maka kegiatan selanjutnya adalah
tahap persiapan. Kegiatan utama pada tahapan persiapan adalah menyiapkan dan
seleksi karya serta menyiapkan perlengkapan pendukung pameran.
a.
Menyiapkan karya untuk pameran, untuk mempersiapkan
materi pameran maka kerjasama antara guru, siswa dan panitia sangat diharuskan.
Dan bentu kerja sama awal adalah menyiapkan materi karya yang akan di pamerkan.
Beberapa proses yang bisa dilakukan antara lain:
1)
Sejak
awal pembelajaran sudah diinformasikan bahwa pada akhir semester akan
diselenggarakan kegiatan pameran dan hasil proses berkarya seni para siswa akan
diikutsertakan dalam pemeran tersebut. Sehingga para siswa termotivasi semangat
berkarya.
2)
Siswa
diberi rambu-rambu atau acuan materi seni seperti apa yang akan dipamerkan,
misalnya seni kaligrafi, kerajinan, photografi, atau yang lainnya yang sudah
disepakati.
3)
Siswa
dan guru menginventarisir karya koleksi sekolah hasil dari proses belajar siswa
untuk dipamerkan. Bisa dengan sistem seleksi bisa juga semuanya terlibat dengan
cara dikordinir perkelas. Atau siswa juga boleh mendaftarkan karyanya yang
dianggap unggulan.
b.
Pemilihan
karya, pemilihan karya yang akan dipamerkan setelah seluruh karya terkumpul.
Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru, siswa dan panitia. Teknik
pemilihan karya dapat dilakukan dengan melihat sisi kualitas, jenis karya,
bentuk, ukuran, fungsi, bahan, tema dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia
pameran yang sudah dipublikasikan. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah guru
seni budaya bisa melakukan seleksi karya dengan mempetimbangkan nilai praktik
selama proses berkarya.
c.
Menyiapkan
perlengakapan pameran
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat
diperlukan dalam penataan ruang pamer dan display barang-barang yang hendak
dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pameran
·
Ruang
pameran, penyelenggaraan pameran memerlukan sarana dan prasarana yang mendukung
seperti ruangan/gedung yang dilengkapi dengan meja, lighting, soundsystem,
pendingin ruangan, partisi dll. Untuk itu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam memilih ruang pamer
1)
Ruang
pameran di tata agar dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung
2) Usahakan pada setiap ruang kelancaran komunikasi
antara pengunjung dan penyelenggara pameran dapat berjalan dengan baik
3) Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur
dan diusahakan satu arah dengan membedakan anrtara pintu masuk dan pintu keluar
serta lalu lintas pengunjung berjalan sesuai petunjuk arah yang sudah disiapkan
oleh panitia.
4) Display, karya yang dipamerkan disusun dengan
menarik (artistik) dan mudah dilihat sehingga pengunjung dapat menikmati dan
mengapresiasi karya tersebut. Semua
ditata secara proporsional jangan terlalu tinggi sehingga harus mendongak atau
bahkan terlalu rendah sehingga jangan sampai menikmati pameran dengan cara berjongkok,
kecuali memang konsepnya didesain begitu seperti pada pameran instalasi
·
Meja,
digunakan untuk dasar memajang karya 3 dimensi seperti patung atau karya-karya
seni kerajinan yang bervolume. Meja juga difungsikan untuk menerima tamu
·
Panel
atau partisi, berfungsi untuk
menempelkan karya dua dimensi seperti lukisan, gambar, photo, poster dan
sebagainya. Partisi juga dapat digunakan untuk penyekat ruangan.
·
Lighting,
lampu peneranagn berfungsi untuk pencahayaan baik lampu utama maupun lampu spot
yang dipasang dipapan panel. Pemasangan dan pemilihan jenis lampu untuk
memperjelas karya apalagi jika mengunakan ruangan pameran yang tertutup atau
pelaksanaan pameran hingga malam hari maka kehadiran lampu akan sangat
dibutuhkan baik secara artistik maupun pencahayaan. Oleh sebab itu pemasangan
dan pemilihan lampu harus memperhatikan kenyamanan pengunjung seperti
menghindari lampu yang menyilaukan.
·
Sound
system lebih berfungsi sebagai pendukung, sound sistem digunakan pada saat
pembukaan, live music atau untuk memperdengarkan musik instrumental untuk
mengisi suasana ruang pamer sehingga pengunjung merasa lebih nyaman. Sound
system juga berfungsi sebagai faktor
utama jika digunakan sebagai salah satu peralatan pameran instalasi yang pada
kreasinya membutuhkan efek-efek suara tertentu.
·
Buku
tamu digunakan untuk mendokumentasikan kehadiran pengunjung, sehingga bisa
diketahui siapa saja yang hadir. Melalui buku tamu ini juga apresiasi pengunjung
bisa dikelola untuk selanjutnya bisa diundang pada pameran-pameran berikutnya.
Oleh karena itiu dalam buku tamu harus mencakup nama, alamat, nomer telephone
atau alamat surel nya.
·
Buku
kesan dan pesan, pengunjung dihaimbau untuk diisi, buku kesan dan pesan biasanya
di letakkan di tempat tertentu yang mudah dijangkau. Biasanya pengunjung akan
mengisi kesan dan pesan dalam buku tersebut setelah melihat kary-karya yang
dipamerkan. Isi dari buku pesan dan kesan berhubungan dengan kritik dan pesan
perbaikan untuk penyelenggaraan pameran selanjutnya atau kualitas karya yang di
pamerkan.
·
Poster/brosur,
media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan.
Dengan demkian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah
dipajang dan digunakan sebagai media publikasi kegiatan.
·
Katalog,
bisa berupa buku atau liflet, berisi tentang informasi karya-karya yang dipamerkan,
identitas karya tersebut ( judul, media, ukuran), siapa senimannya, siapa
penyelenggaranya, hingga sponsorsip tercantum dalam katalog. Untuk pameran
profesional siapa kurator serta harga setiap karya yang dipajang di cantumkan.
Gambar Design dalam ruangan untuk pameran
Gambar Design Stand Pameran
Gambar salahsatu spot di Museum Sampoerna
Gambar Poster Pameran Instalasi
Gambar Penataan Pameran Foto di luar ruangan (Ruang Terbuka)
3.
PELAKSANAAN
Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan pameran ada
empat hal yang harus ada yakni seniman dengan karyanya, panitia pelaksana,
pengunjung dan tempat pameran. Persiapan pameran hendaknya dilakukan dengan
tahap menyiapkan karya, memilih karya dan menyiapkan perlengkapan pameran.
Sedangkan proses penyelenggaraan pameran mencakup pelaksanaan kerja
kepanitiaan, penataan ruang, pelaksanaan pameran, Penataan dekorasi pameran,
laporan kegiatan. Semua proses tersebut dilakukan oleh Guru, panitia dan siswa
secara bersama-sama.
a.
Pelaksanaan
kerja kepanitiaan
Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari seluruh implementasi
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pelaksanaan kegiatan ini
akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran melalukan kerja sama dan berkomitmen untuk
mensukseskan pameran tersebut.
b.
Penataan
ruang pameran
Ruang pameran adalah ruang yang digunakan untuk memaerkan hasil
karya seni. Menata ruang pamer pada intinya memajang karya seni secara artistik
agar bisa di apresiasi dengan nyaman oleh pengunjung. Adapun cara menata ruang
pamer yakni
·
Membersihkan
ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan agar bersih dan nyaman.
·
Menutup
meja baik yang akan digunakan untuk memajang karya seni maupun yang digunakan
untuk menerima tamu. Kain penutup bisa berupa kain polos agar warnanya bisa
mendukung benda yang di pajang atau bisa juga dari kain tradisi khas dari
daerah tertentu. Misalnya kalau di MAN 2 bisa dengan cara mengeksplorasi kain
batik kahs Sunda.
·
Menyusun
hasil karya yang akan dipamerkan, tentu setelah melalui proses seleksi.
Beberapa yang harus diperhatikan dalam menata karya seni antara lain komposisi
warna, ukuran( tinggi, rendah, besar, kecil, luas), bentuk, jenis, bahan dll.
Karya yang sudah tersseleksi tersebut dipajang disesuaikan dengan klasifikasi desain
layout yang sudah di tentukan. Contoh: lukisan di tata rapi di papan panel
sesuai dengan ukuran, sedangkan patung di tata di atas meja atau box dengan
memperhatikan ukuran, patung dengan
ukuran tinggi sebaiknya diletakkan di pojok atau belakang atau di tengah
ruangan sehingga tidak mengganggu benda pamer yang berukuran lebih kecil.
·
Memasang
spanduk kegiatan agar menjadi media publikasi sekaligus menjadi penanda lokasi
kegiatan.
·
Memasang
dekorasi yang mendukung tema dan materi pameran. Material dan disain dekorasi
harus saling mendukung dengan konsep pameran sehingga akan menyatu dan menarik.
Ingat ya…ini pameran karya seni bukan pesta ulang tahun.
·
Menyiapkan
selembaran berupa liflet atau sejenisnya sebagai buku panduan dan berfaungsi
sebagai katalog. Selebaran tersebut berisi deskripsi atau penjelasan seputar
benda yang dipamerkan.
·
Menyiapkan
buku tamu pada meja penerima tamu.
·
Memasang
buku kesan dan pesan di tempat-tempat tertentu.
·
Memeriksa
display hasil penataan sekaligus membuat evaluasi sebelum pameran di buka agar
masih ada kesempatan untuk memperbaiki.
·
Memastikan
saftety, semua hasil penataan baik perabot, karya seni ataupun perlengkapan
harus dipastikan aman dari kecelakaan kerja. Lampu dipasang dengan baik dan
kuat, patung di pajang dengan tepat agar tidak jatuh, karpet dan kabel-kabel
terpasang lakban dengan baik.
4.
PEMBUKAAN
Gambar istimewa
pembukaan pameran instalasi oleh Bapak Kepala MAN 2 Kota Bogor
sekaligus peresmian dengan ditandai proses melukis bersama siswa
Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya di mulai dengan kegiatan
pembukaan pameran yang ditandai dengan upacara pembukaan. Kata sambutan diberikan oleh ketua panitia,
guru pembimbing dan dibuka oleh kepala sekolah sekaligus untuk meresmikan
kegiatan pameran.. pada saat pembukaan biasanya tamu yang hadir atau pengunjung
dibagikan katalog pameran.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung melihat ruang pamer atau galeri pameran
a.
Pengunjung
diupayakan mengisi buku tamu
b.
Pengunjung
di bagi katalog
c.
Panitia
dan pemandu sewaktu-waktu mengamati suasana ruangan untuk memastikan segala
sesuatunya berjalan sesuai perencanaan
d.
Seksi
stand memandu pengunjung, bekerja secara profesional memberikan arahan dan
penjelasan.
e.
Pengunjung
pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal tersebut sangat berguna untuk menilai dan menanggapi terhadap
karya yang dipamerkan dan terhadap pelaksanaan pameran.
f.
Pengunjung
menghadiri pameran dengan pakaian sopan dan bersepatu.
5.
LAPORAN
KEGIATAN PAMERAN
Laporan kegiatan pameran di buat oleh panitia untuk
mempertanggungjawabkan semua aspek yang ada dalam pameran, ditujukan kepada
kepala sekolah selaku penanggung jawab kegiatan pameran. Laporan ini
dimaksudkan untuk menilai adanya kekurangan dan kelebihan pelaksanaan untuk
dijadikan acuan kegiatan pameran tahun berikutnya.
Sedangkan laporan yang dibuat oleh siswa digunakan untuk pengambilan
nilai apresiasi dan laporan tersebut ditujukan dan dikumpulkan kepada Guru Seni
Budaya yang mengampu.
Gambar istimewa
Pameran lukisan di Lippo Plaza Kebun Raya
Gambar istimewa
Pameran lukisan Presiden Republik Indonesia di Balai Kirti Istana
Kperesidenan Bogor
Catatan
Artikel ini
dipersembahkan untuk bahan ajar di MAN 2 Kota Bogor
Disusun oleh :
Neno Suhartini
M. Hilman Sulaeman
Komentar
Posting Komentar